Firman Allah S.W.T yang bermaksud:
“Katakanlah: Adakah sama orang yang berilmu dengan orang yang tidak berilmu”. (Az-Zumar:9)
Firman Allah S.W.T maksudnya:
“Allah memberikan hikmah (ilmu pengetahuan) kepada sesiapa yang dikehendakiNya dan orang-orang yang diberikan ilmu pengetahuan beerti ia telah diberikan kebaikan yang banyak”. (Al-Baqarah:269)
Firman-Nya lagi maksudnya:
“Hanya sanya orang yang takut kepada Allah ialah orang yang berilmu”. (Al-Faatir:28)
Konsep Ilmu
Konsep ilmu dalam Islam merujuk kepada hakikat bahawa Allah S.W.T sebagai pemilik mutlak ilmu. Manusia hanya diberikan sedikit sahaja ilmu. Namun begitu ilmu yang sedikit sangat bermakna di sisi Allah jika ianya digunakan sebaik mungkin iaitu sehingga membawa kepada keimanan yang kukuh terhadap Allah serta mengikut perintah dan menjauhi laranganNya. Ilmu mesti dipelajari dan dikembangkan berdasarkan asas-asas tauhid dan disertakan integrasi iman, kemanfaatan ilmu, amalan yang soleh dan akhlak yang mulia (Mohd. Kamal Hassan, 1998:19).
Dasar ini jelas melalui wahyu pertama iaitu surah Al-‘Alaq yang menyatukan antara tauhid (melalui sifat al-Khaliq mutlak) dengan ilmu (Muhammad Dawilah,1993:9). Semua pancaindera zahir dan batin yang dijadikan oleh Allah adalah bermatlamatkan pencarian ilmu yang benar. Lantaran itu manusia yang tidak menggunakan pancaindera tersebut untuk mendapatkan ilmu yang benar akan dikutuk. Hal ini jelas melalui firman Allah S.W.T,
"Sesungguhnya Kami jadikan untuk neraka Jahannam kebanyakkan Jin dan manusia, bagi mereka ada jantung hati (tetapi) tidak mengerti dengannya, dan bagi mereka ada mata (tetapi) tidak melihat dengannya, dan bgai mereka ada telinga (tetapi) tidak mendengar dengannya. Mereka itu seperti binatang ternakan, bahkan mereka lebih sesat. Mereka itulah orang-orang yang lengah." (Al-‘Alaq:179)
Hukum Menuntut Ilmu
"Tuntutlah ilmu walaupun sampai ke negeri Cina". (Al-Hadis)
Kadang-kadang kita lupa untuk apa sebenarnya kita menuntut ilmu, dan kita juga lupa apa hukumnya menuntut ilmu dalam agama Islam. Dalam hal tersebut, saya ingin mengingatkan kembali untuk apa sebenarnya, dan apa hukumnya kita menuntut ilmu dalam agama Islam. Hal tersebut ada dinyatakan di dalam buku "Ilmu Fiqih Islam" karangan Drs. H. Moh. Rifai.
Apabila kita memperhatikan isi Al-Qur’an dan Al-Hadis, terdapat beberapa suruhan yang mewajibkan bagi setiap muslim baik laki-laki mahupun perempuan, untuk menuntut ilmu, agar tergolong menjadi umat yang cerdas, jauh dari kabut kejahilan dan kebodohan. Menuntut ilmu artinya berusaha dengan jalan menanya, melihat atau mendengar. Perintah kewajiban menuntut ilmu terdapat dalam hadis Nabi Muhammad S.A.W. yang bermaksud;
"Menuntut ilmu adalah fardhu bagi tiap-tiap Muslim, baik laki-kali mahupun perempuan." (HR. Ibn Abdulbari)
Dari hadis ini kita memperoleh pengertian bahawa Islam mewajibkan pemeluknya agar menjadi orang yang berilmu, berpengetahuan, mengetahui segala kemaslahatan dan jalan kemanfaatan; menyelami hakikat alam, dapat meninjau dan menganalisis segala pengalaman yang didapati oleh umat yang lalu, baik yang berhubungan dengan ‘aqidah dan ibadat, serta hubungannya dengan soal-soal keduniaan dan segala keperluan hidup.
Nabi Muhammad S.A.W. bersabda:
"Barangsiapa menginginkan soal-soal yang berhubungan dengan dunia, wajiblah ia memiliki ilmunya; dan barangsiapa yang ingin (selamat dan berbahagia) di akhirat, wajiblah ia mengetahui ilmunya pula; dan barangsiapa yang menginginkan kedua-duanya, wajiblah ia memiliki ilmu kedua-duannya pula." (HR. Bukhari dan Muslim)
Islam mewajibkan kita menuntut ilmu-ilmu dunia yang memberi manfaat dan berguna untuk kita dalam hal-hal yang berhubungan dengan kehidupan kita di dunia, agar tiap-tiap muslim tidak dikategorikan sebagai terkebelakang dan agar setiap muslim dapat mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan yang dapat membawa kemajuan bagi penghuni dunia ini dalam batas-batas yang diredhai Allah swt. Demikian pula Islam mewajibkan kita menuntut ilmu-ilmu deenul Islam agar menghasilkan natijah yang sempurna, amalan yang dilakukan sesuai dan selaras dengan perintah-perintah syara’. Hukum wajibnya perintah menuntut ilmu itu adakalanya wajib ‘ain dan adakalanya wajib kifayah.
Islam mewajibkan kita menuntut ilmu-ilmu dunia yang memberi manfaat dan berguna untuk kita dalam hal-hal yang berhubungan dengan kehidupan kita di dunia, agar tiap-tiap muslim tidak dikategorikan sebagai terkebelakang dan agar setiap muslim dapat mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan yang dapat membawa kemajuan bagi penghuni dunia ini dalam batas-batas yang diredhai Allah swt. Demikian pula Islam mewajibkan kita menuntut ilmu-ilmu deenul Islam agar menghasilkan natijah yang sempurna, amalan yang dilakukan sesuai dan selaras dengan perintah-perintah syara’. Hukum wajibnya perintah menuntut ilmu itu adakalanya wajib ‘ain dan adakalanya wajib kifayah.
No comments:
Post a Comment